Menu

Puisi (60) Resensi (19) Opini (17) Sastra (16) Cermin (15) Menjadi guru (13) Teror (9) Sabda Pemilik Kampung (8)

Sabtu, 31 Desember 2011

BERTEMU HUJAN



Hujan sore ini adalah getar rasaku yang semakin memudar
wajahmu semakin jauh

tahun pun bergegas pergi
tanpa sehelai daunpun yang tak disapanya
sementara hujan semakin menjadi
langit berduka
airmatanya beterbangan menggerakkan debar rasa ini

rasa yang selalu tertatih
menyapamu adalah nada sendu sore yang merekah
seperti senja yang galau
entahlah

hujan sore ini melepas segalanya

saya tahu, masa depan menghampar di depan sana
percaya atau tidak

hujan
hendak 2012

Menjemput

Aroma tahun ini sebentar lagi meruap. Dimakan udara-udara pagi yang penuh dengan tetesan hujan. Dingin. Seperti burung yang berkelekar tentang nasibnya yang tak kunjung membaik. Sederhana saja, kedua sayapnya luka. Dia tak bisa terbang. Dia hanya bisa meratap. melolong dan meminta belas kasihan saja.

2012 sudah tercium. Aroma mawar atau tinja saling berkelabat mendahului. Tak ada yang salah dengan sahabat baru kita, 2012. tentu saja, kawan baru ini membawa sebagaian orang untuk berkemas menata segala yang perlu dibenahi. 2012 harus punya cowok. harus punya blackbery. Harus lulus prakerin. harus lunas utang. Harus, harus, dan harus.

Indah memang merencanakan sesuatu itu. Dan memang harus punya visi, agar kita mantap bernafas di muka bumi ini. Hah, tentu kita masih ingat awal tahun 2011 kemarin. Saya yakin, bayak hal yang telah kita rencanakan. banyak mungkin diantara kita yang sukses dengan impiannya. Tapi tak sedikit yanggila karena mimpinya buyar. Ingin masuk sekolah negeri, tapi ayal nasib berkata lain. Akhirnya yah....

Apapun itu, sepahit dan semanis yang kita kecap, ada baiknya kita telan. Bukan langsung meludahkan dengan amat serius. Ya, mari untuk tidak menyesali sesuatu yang telah terjadi, sebatas refleksi ya monggo. Sebagai intropeksi.

Mungkin saya terkesan ceramah dan menggurui. Tapi ndak juga sebenarnya. Itu adalah omongan kawan saya tempo hari pada saya. Saya sangat terkesan dan menuliskan lewat status ini.

Oh ya, mari menjadi pribadi yang memiliki visi dan optimisme yang tinggi. Ingat, 2011 semakin dekat dengan kita. 2012 menjauh. akankah kita mengerang seperti seekor burung yang tak bisa terbang itu?

entahlah.

Jumat, 09 Desember 2011

2011 itu



Boleh dibilang murid
2011 perlahan mulai mengepak barang-barangnya. Aku tertegun saja melihatnya. Sebagai sahabat, saya hanya bisa tertegun. Menyaksikan saja. Saya mendukung apa yang diperbuatnya. Tak mudah memang untuk melepas kawan lama untuk selama-lamanya. Setelah setiap waktu kita bergumul. Sedih, canda, dan tetek bengek lainnya. Satu kenyataan yang pasti, semua akan berakhir dan berganti.
Selalu menyisakan cerita. Setiap kepergian. Setiap perpisahan selalu menyisipkan duka yang amat dalam. Saya mencintai tahun ini. Karena di tahun inilah, saya mengawali diri menjadi seorang guru. Tahun inilah teman-teman saya angkat koper dari bangku perkuliahan setelah empat tahun beradu ilmu. Tahun ini juga yang membuat saya sempat meradang ketika dompet saya hilang. Tahun ini pulalah ketika saya harus berharap-harap cemas untuk masa depanku.

2011 sengaja tak memberiku ruang untuk berbicara lebih banyak. Mungkin ini hanya sekedar perasaanku saja. Mungkin itulah pikiran orang biasa. Orang gagal. Meski saya menyebut diri saya tak buruk-buruk amat di tahun ini. Indikasinya, saya mulai hidup sendiri. Menata kehidupan sesuai keinginan. Meskipun tak dipungkiri masih membutuhkan sokongan orang tua.

Untuk sahabat-sahabatku yang telah kembali ke kampung halaman masing-masing, saya berharap teman-teman menjadi sebuah ikon di tempat Anda. Mari menjadi orang yang menghargai sebuah kejujuran dan senantiasa memberikan yang terbaik untuk sesama. Bukannya saya sok, karena saya pun juga masih dalam tahap belajar untuk menjadi manusia yang tidak saja hidup, tapi bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Apapun 2011. Dia adalah sahabat kita. Lebih dari sahabat mungkin.

Senin, 14 November 2011

PAHLAWAN DOMPET LALU BANGSAT

Ternyata hingar bingar hari pahlawan masih kalah prestise dengan hilangnya dompet saya. Kebetulan juga keduanya terjadi pada saat bersamaan. Saya jadi limbung, emoh lagi konsentrasi memeringati hari pahlawan di tempat kerja. Dalam otak hanya satu suara: Dompet. kemudian disusul suara lain yang berkelindan: domper, dompet, dompet, dompet.

Apakah lantas saya menjadi bangsat? Tentu saya ndak mau dilabeli bangsat. Arti dompet saya jauh lebih berharga ketimbang perayaan itu (baca: perayaan pahlawan). Bagi saya, pahlawan memang harus dan perlu dihormati. Tetapi kemudian kita akan dihadapkan pada sebuah situasi KAPAN kita harus menghormatinya? Formalitas tampaknya sudah tidak bisa dibantah telah menjadi satu bagian integral dalam sistem khidupan kita. 10 November menjadi sebuah tanda. menjadi sebuah pengingat kalau pahlawan pernah ada, dan begitu penting.

Lalu dompet saya? Nah, ini juga menjadi isu menarik. Memang, ini masalah pribadi saya. Tapi syah juga bila saya angkat ke permukaan. Saya pamerkan. Saya bandingkan. Karena mungkin, efek pada diri saya begitu terasa. Ketimbang harus memakai baju pahlawan dan membaca puisi tentang pahlawan. Maka urusan dompet menjadi sesuatu yang prestise. Karena memang kita manusia. Punya ego yang sulit diprediksi kapan meledak.

Saya paham, bahwa kepentingan umum jauh lebih penting dari pada kepentingan pribadi. Tapi ini masalah dompet. Kalaupun saya akhirnya mau dilabeli BANGSAT, saya setuju saja. Ingat, ini maslah dompet.

Rabu, 09 November 2011

DAHLAN ISKAN SAJA MENYIMPANG




Cukup lama saya menggemari tokoh satu ini. Berawal dari novelnya (lebih tepatnya biografi) tentang pencangkokan hati yang Beliau laksanakan di China. Semenjak itu, lamat-lamat saya mengenal sosok satu itu. Kemudian saya ajgirnya tahu, Dahlan Iskan ternyata pemilik Jawa Pos. Saya kemudian tak bisa membayangkan kekayaannya (meskipun kemudian saya juga tak bisa menghitung bagaimana jerih payahnya mengawali semuanya).

Dahlan Iskan. Saya beru ngeh ketika tiba-tiba beliau ditarik ke Jakarta guna menggawangi Dirut PLN. Seliweran kabar mengenai tingkah beliau yang menyimpang. Misalnya, tak mau mengambil gajinya selama menjabat. Berjalan kaki dari rumah ke kantor PLN (sekitar 30 menit). Lalu bagaimana dia menjawab tudingan ketika dirinya diseret-seret pada kasus Nazaruddin. Saya juga benar-benar ingat, bagaimana dia menjawab salah satu LSM yang mengatakan bahwa ada indikasi penyelewengan dana pada tender PLN (sebuah acara di tv one "JLC"). Semuanya membuat saya menyimpulkan, Dahlan Iskan orang menyimpang.

Minggu, 06 November 2011

Menjadi guru dan tetek bengek lainnya

Seabrek tetek bengek untuk syah menjadi guru dewasa ini (guru di sekolah formal). Harus ini dan itu. Dengan harapan, akan menjadi ideal. Pokoknya serba ribet. Apalagi kebijakan dari pemegang kebijakan, selalu berubah dan makin ruwet. Saya mencoba untuk berpikir positif saja, bahwa itu untuk kemajuan bangsa ini.

Tapi ketika turun ke lapangan, tetek bengek tadi (yang menjadi prasyarat) melempem. Pasalnya tetek bengek tadi terkadang rancu di situasi-situasi tertentu. Setelah saya menjadi pengajar, pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan Pengajaran) ternyata tidak semegah yang saya bayangkan waktu mendekam di bangku kuliah. Itu baru RPP, belum hal-hal lainnya yang sama sekali mengawang di awang-awang.

Ternyata saya hanya butuh sedikit lebih sabar dan lebih kreatif (sedikit) untuk mengajar di kelas. Membuat siswa tersenyum. Membuat siswa terbangun dari tidurnya. Membuat siswa melihat dirinya sendiri dalam konteks masyarakat. Itu saja menurut saya yang penting dalam pendidikan pada situasi yang saya alami (sekolah ekonomi kelas bawah).

Sabtu, 05 November 2011

Khotbah

Hidup saya berubah. Saya hanya perlu mengganti cara pandang untuk melihat hal-hal biasa di sekitarku. Walhasil, saya menjadi pribadi beruntung. Menurutku ini sebuah awal yang bagus untuk membangkitkan kelainan-kelainan yang tumbuh dalam hidupku. Saya hanya punya ambisi.

Lama sekali saya terkuras oleh kungkungan rasa jenuh. kalau sudah begini, implikasinya malas untuk sekedar berkreasi. Memanjakan diri menjadi sebuah ritual. Sebenarnya ini bukan masalah fatal. Tetapi akan berpengaruh dalam kelancaran program-program yang kita rencanakan. (Saya sok formal bicaranya).

Takbir idul adha berkumandang dikejauhan. Kran-kran inspirasi mengalir membanjiri setiap inchi tubuhku. Mari bersama mengubah cara pandang untuk melihat keajaiban disekitar kita. mari menjadi asu.

Jumat, 21 Oktober 2011

Saya Sudah (Tidak) Jenuh

Saya mulai jenuh. Maka saya putuskan untuk berjalan-jalan. Sore hari yang begitu cerah. Surabaya memang lagi akrab dengan suasana cerah. Hujan sudah enggan bersua lagi. Entahlah, kapan waktu lagi saya bisa menikmati suasana seperti ini. Sebenarnya saya tak ceria-ceria amat di sore ini.

Asmaraku bergulat dengan kesepian. Sebenarnya siapa sih yang ingin seperti itu. Tidaklah, saya normal. Saya ingin semua berjalan dengan biasa. oh, tidak. Saya orangnya dalam hal-hal tertentu (prinsipil) saya menaikkan level. Maka saya menduplikasi diri saya untuk tidak menjadi biasa.

Inilah mungkin yang orang rasakan atau lebih tepatnya mereka menilaiku dengan semua perilakuku yang di luar kewajaran. Perlu dicatat juga, sebagaimanapun itu, saya bertanggung jawab dengan kewajaran (entah orang lain menganggap tak wajar).

Saya mengajar. karena profesi saya menjadi pendidik. Saya tak mengeluh hal ini, karena bidang ini memberiku aneka asupan energi. Saya hanya jenuh pada situasi dan kondisi yang seperti itu saja.  Seperti ini saja. Sesekali saya ingin melompat. membuat perubahan. menggemparkan publik. tentunya saya raih itu dengan prestasi saya (menurut saya prestasi).

Di sanubari. Di dada. tertancap dengan gagah, bahwa saatnya nanti impian saya akan tergelar dan kugenggam. Sekarang, di akhir paragraf saya tak lagi jenuh pada hidup. Pikiran saya plong. maka, kalau sudah begini, jangan hadang dan jegal kaki saya. Karena semua akan sia-sia.

Minggu, 09 Oktober 2011

Haloo saudara pengunjung

Pak Shodiq (Lurah Kampung PT 505)
Setiap menulis di blog, saya selalu memosisikan sebagai penulis beken. Hahahaha, obsesi atau apa saya sebenarnya juga tak paham. Awal mula (curhat) saya sekedar iseng untuk menuntaskan isi kepala. Tetapi lama kelamaan saya punya pikiran bahwa blog ini akan berguna. Berguna bagi siapa aku tak tahu. Toh, kadang-kadang blog ini juga tak berguna bagiku.

Setidaknya iu dulu, namun sekarang beruntung banget. Akhirnya jerih payahku menulis di blog terbayar. Bayaran memang belum tentu uang, namun lebih dari itu: sebuah kepuasan. Saya tiba-tiba menjadi orang penting, Ketika melihat daftar pengunjung di blogku. Entah mereka sekedar terperosok atu sengaja mampir di Kampung Penyu Tempur 505.

Sekarang, menu kontrol blogspot lebih canggih. Kita mudah untuk mengutak-atiknya. Salutlah buat penyedia layanan ini. Saya apresiasi kerja keras mereka dalam membuat sebuah jejaring sosial.Lalu, untuk pembaca setia (kalau ada) atau yang tak sengaja terperosok, selamat menikmati apa-apa yang ada di kampung ini. Nuhun/terimakasih/thanks/gratzie

Sabtu, 08 Oktober 2011

sepnjang mata-mata

kembali ada sore yang mengingatkan kita akan dua hal.

saat mataku membenturmu, kau mulai berkerumun
dalam lesatan-lesatan rindu. Menyemut mengikuti kibasan rambut perakmu.
saat itu, kita sudah melupakan masa lalu.

memanjat reruntuhan monumen yang kau reka, saya terus terang terharu.
bagaimana mungkin saya berjalan tanpamu?

dua hal itu melesat-lesat begitu saja.

sesuatu akan terasa indah pada waktunya. bukankah begitu?

ajajabejat

Ajaja menukik. Laik camar menembus kawalan senja. Lesap.
Segunting rambut, sekaku asmara. Meledak melalui tubuh kurusmu.
Merancau asma-asma-asma-asma tak jelas.
riuh-resah. Darahku melamun. Menjajaki lorong-lorong
hatimu..

Cukup cintaku, jangan berulah lagi.
Di sini aku mengupas kulitku dengan pisau bergerigi.
asma ajaja asma ajaja ajaja ajajaja
perempuanku tergeletak.
Kedua matanya meruap senja. merah darah. ajajajajajaja.

jajabejat.

jus rembulan

Saya selalu suka malam hari
memotong-motong rembulan
lalu membikinnya jus

hal terindah ialah menyedot jus
dari potongan rembulan tadi.

lalu

terlelap
sejenak

ya, sejenak untuk
memburu jejak bibirmu

(Penghujung September, di reruntuhan Balai pemuda. malam hari)

dan

jauh sebelum semua seperti ini
kita pernah melintasi tawa-tawa berderai
bersama

lalu seperti teka-teki, kau mudah sekali
mencuri kegelisahanku
mengabadikannya pada kilang-kilang minyak
di lepas pantai hatimu

menyesakkan memang,
mulai saat itu tubuh kita sepertinya amnesia
pada banyak hal
pada kebersamaan
tertawa
saling pandang
dan

hal-hal yang dulu mengikat kita

siapa saya?

Surabaya, tengah malam, 2011

Menggoyang UAN

Sudah beberapa dekade, Ujian Akhir Nasional (UAN) menjadi topik pembicaraan yang hangat. Pro dan kontra saling menjegal satu sama lain. Tulisan saya di sini hanya sekedar nimbrung saja, syukur-syukur kalau menjadi bahan pertimbangan (pertiabangan siapa? penulisnya saja tak berpengaruh. heheheh).

Kalau urusan parameter dan kontrol, UAN memang haru ada. Dengan demikian kita bisa melihat mengukur sampai sejauh mana. Tetapi bila urusannya menjadi semacam pintu gerbang untuk syarat kelulusan, tunggu dulu, perlu ada rasionalisasi lain. Apakah itu?

Era KTSP, membuat sekolah kembali menggali potensi yang ada di wilayahnya. Intinya lokalitas menjadi acuan dari kurikulum, tentu saja tetap berpijak pada standar yang ada. Nah, karena setiap daerah mempunyai ragam perbedaan yang sulit untuk diseragamkan maka standar universal untuk meluluskan peserta didik menjadi beresiko.

Jumat, 23 September 2011

Kita perlu ngawur...

Nah, semuanya akan selalu menjadi cerita. Ketika teman-teman seangkatan melangsungkan prosesi sakral "yudisium" melepas status mahasiswa, saya hanya bisa menyaksikan dari jauh. lamat-lamat. Saya ketinggalan kereta. Dan memang tidak ada tiket di tangan. Menyesal? ya, pasti ada. Tetapi sesuatu apapun mempunyai dua sisi yang berhak untuk dipilih. Dimaknai. Dijadikan momentum untuk pijakan kaki.

Kehidupan kemudian menjadi sebuah pilihan yang sebelumnya jalan yang bercabang telah disediakan. Terkadang ditambah cabang-cabangnya, di lain hal ditutup cabang-cabangnya. Nah, ketika berbicara persimpangan akan selalu menjadi sesuatu yang menarik. Kenapa menarik? bukankah esensi hidup ini tak lain adalah ketakpastian.

Kepiawaian kita dalam mengantisipasi persimpangan yang beragam inilah yang dinamakan seni hidup. Tanpa ketangkasan, kita akan berlaku formal saja. Sesekali memang kita membutuhkan manuver-manuver yang melawan ketakpastian. Bertindak ngawaur dengan persiapan yang memadai.

Selasa, 20 September 2011

Feminisme dan anu-anunya


1.      Pengertian Feminisme
Secara etimilogis feminis berasal dari kata “femine” (woman), berarti perempuan (tunggal) yang bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak kaum perempuan (jamak). Dalam pengerDalam artian yang lebih luas, feminisme adalah gerakan kaum wanita untuk menolak segala sesuatu yang dimarginalisasikan, disubordinasikan, dan direndahkan oleh kebudayaan dominan, baik dalam bidang politik dan ekonomi maupun kehidupan sosial pada umumnya (Ratna, 2009:184).

Selasa, 06 September 2011

Korupsi Mudik Lalu Bola

Bicara korupsi, selalu baru. Karena terus meluncurkan aneka motif, pelaku, dan tentu saja sasaran yang digasak. Mau lebaran, atau di luar lebaran, setiap hari kita disuguhi begitu kita kaya realita yang bersangkut paut dengan korupsi. Oleh karena demikian, tak beralasan bila seniman kawakan, Sujiwo Tejo, mengatakan bila korupsi merupakan salah satu simpul pengikat rasa berbangsa kita. Sederhananya, karena korupsilah maka kita mempunyai satu menu menarik untuk kita bicarakan, debatkan, caci-maki, bahkan kita tiru. Sebab apa lagi yang membikin kita merasa dalam satu situasi sebagai sebuah bangsa.

Materi BI ke-2


Informasi lisan adalah informasi yang diterima secara lisan, Sifat informasi lisan yaitu:
Faktual Informasi yang disampaikan berdasarkan kenyataan/kebenaran
Spesifik Informasi yang disampaikan bersifat khusus, khas
Rinci Informasi yang disampaikan secara terperinci

B. Sumber Informasi
Selain memperoleh informasi, melalui menyimak Anda juga dapat mengetahui sumber informasi. Dari menyimak, Anda akan dapat memperkirakan atau mengidentifikasi dari mana sumber informasi tersebut. Apakah dari seorang narasumber, radio, televisi, Koran, majalah atau internet.

C. Ragam Bahasa, Laras Bahasa, dan Bahasa Baku

Ragam bahasa ialah variasi bahasa yang berbeda-beda menurut penutur dan cara penyampaiannya.
Dari segi penutur, ragam bahasa dibedakan menurut daerah, pendidikan dan sikap.
  1. Variasi menurut daerah, disebut logat/dialek. Misal: orang Batak, Bali, Jakarta, Tegal
  2. Variasi menurut pendidikan, ragam orang berpendidikan dan tidak berpendidikan.
  3. Variasi menurut sikap penutur, dibedakan antara ragam resmi, dan ragam santai/gaul. Variasi ini sering disebut langgam, laras, atau gaya. Menurut pemakaiannya kita juga dapat merasakan perbedaan laras antara bahasa berita, bahasa laporan, bahasa keilmuan, bahasa hokum, bahasa prosa, bahasa gaul dan sebagainya. 

Materi BI ke-1


Bahasa termanifestasi dalam bentuk kalimat. Kalimat terdiri dari unsur segmental dan unsur suprasegmental. Unsur segmental berupa rentetan bunyi yang dilambangkan dengan huruf yang diucapkan dengan lafal. Unsur suprasegmental berupa intonasi. Unsur terpenting dalam intonasi adalah : tekanan, nada, durasi, dan jeda/perhentian.
  1. Tekanan
Tekanan/ stress keras-lembutnya bagian ujaran tertentu.
Dalam bahasa-bahasa tertentu, tekanan berfungsi untuk membedakan arti. Misalnya, bahasa Arab, /la/ artinya ‘sungguh’ , sedangkan /la/ artinya ‘tidak’ . Dalam bahasa Batak Toba, /bontar/ artinya’putih’, sedangkan /bontar/ artinya ‘darah’. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, tekanan diberikan pada kata atau bagian tertentu dari kalimat yang dipentingkan atau dipertentangkan dengan kalimat lain.
Contoh :
  • Buku itu dibeli oleh paman
  • Buku itu dibeli oleh paman

Senin, 05 September 2011

Kupinjam matamu sebentar

Mata indahmu cemerlang
mengikat kegelisahanku dengan simpul-simpul kasat mata
kucuri segelas senyum dan sepotong gerak-gerikmu
aku tahu, kita berpijak pada dunia beda dan beda dunia
fiktif.

tanpa beringsut. bola matamu kutulis dalam bukuku
mengikat rasa mau tahuku tentang bara apai yang menghentak
padam.

Maaf. Bola matamu kupinjam sebentar.

Senin, 22 Agustus 2011

SATIN MERAH dan GENERASI POSTGAPTEK

Penuh suspense. Generasi postgaptek pasti keranjingan. Berawal dari sebuah penelitian menjadi siswa teladan se Bandung, pembunuhan tak terhindari. Di selingi seputar sastra sunda plus tokohnya. Sederhana, menggeliat dan lagi2 suspense.
Suspense. Menegangkan. Begitulah, novel "Satin Merah" mampu menciptakan suasana yang sama sekali tak terduga. Dengan latar belakang teknologi kekinian plus kehidupan remaja (SMA) mampu merajut jalinan cerita nan rumit dan memukau.

Saya pikir pembaca yang Gaptek akan mengalami sedikit kendala untuk memahami novel ini. Karena justru permaianan teka-tekinya berada pada ranah generasi postgaptek. Nadya, tokoh yang menjadi buah bibir dominan dalam "Satin Merah, siswa SMA akhir, ingin meneliti geliat sastra sunda untuk makalahnya dalam ajang siswa teladan se Bandung. Segera saja ia berburu nara sumber. Yahya Soemantri (sastrawan kawakan sastra sunda). Didi Sumpena (editor kriminal salah satu majalah/cerpenis). Nining (penulis). Itulah nama-nama yang menjadi objek penelitian Nadya, sayangnya mereka semuanya terbunuh di tangan gadis beliau tersebut.

Sebagai bahan referensi saja, novel ini menarik bila dicermati lewat ranah psikologis. Psikologis sosok Nadya tentunya. Bagaimana semuda itu mampu berbuat sadis? latar belakang apa yang membuatnya demikian? keluarganya bagaimana? sahabat terdekatnya? misteri akan lebih kaya bila anda mencoba membaca novel ini lewat ranah psikologi. meskipun pintu-pintu lain masih terbuka untuk mencermatinya.

Jumat, 29 Juli 2011

Lampuki; Wilayah baru di serambi mekkah



Nah, Lampuki itu hasil novel sayembara DKJ 2010. Kebetulan jadi jawara. Dan sebetulnya bukan sebuah kebetulan, karena isinya cukup satire dan sesekali (banyak kali) meninju sejarah bangsa ini.

Latar tempat novel ini di sebuah daerah Nangroe Aceh Darusalam, Lampuki. Dari sudut padang orang pertama, cerita dimulai dengan tarik ulur distansi emosi antara si aku dengan salah satu tokoh aktif GAM. Meskipun tidak secara vulgar mendukung GAM, tapi sayup-sayup bayangan simpati terhadap gerakan separatis itu nampak. Konfrontasi antar pemerintah pusat dalam memburu GAM tersebut dilukiskan dengan sederhana. Justru kesederhanaan itu yang membuat mencekam.

Bagaimana kesewenang-wenangan tentara pemerintah dalam setiap operasinya. Tak segan menghajar setiap orang yang dicurigai. Apalagi bila operasi di daerah terpencil yang jauh dari sasran media. Lampuki, tempat yang tidak begitu terpencil. Arafat menggambarkan, senyum serdadu (tentara pemerintah) berhamburan ketika bertemu dengan penduduk. Berbeda dengan di daerah terpencil, garang dan main hajar.

Selasa, 26 Juli 2011

Memungut kesederhanaan di angka 66 tahun

Seorang kawanku sering bertanya pada saya, apa sih yang spesial di bulan Agustus itu. Kata temanku, memang ada perayaan semisal lomba-lomba dll. Tetapi itu semua hanya angin lalu, dan tak membekas sebuah cap nasionalisme mempunyai sebuah bangsa yang konon katannya penuh dengan kesuburan.

Rabu, 08 Juni 2011

Mental Korup bermula dari Anda.

Temanku mendapat kejutan spesial dari siswanya, ketika UAS di sekolah yang diajarnya minggu kemarin. Karena mengambil soal salah satu siswanya yang nyontek, sebuah umpatan "Jancuk" hinggap di telinganya. Tidak hanya itu, secara berang, siswa tersebut melancarkan serangan kata-kata memberontak. Temanku hanya tersenyum kecut, tetap pada pendiriannya. Tak mau memberikan anulir terhadap keputusan yang dibuatnya.

Sebuah pengalaman usang sebenarnya bila kita berbicara pendidikan di negara ini. Sebuah adegium keliru, ketika sebuah nilai (keberhasilan) harus ditempuh dengan cara-cara kotor. Sudah tidak asing lagi, bila stiap Unas berlangsung, media-media getol sekali mengabarkan kecurangan. Baik itu siswa, guru, bahkan dinas pendidikan terkait. Alasannya sederhana, supaya berhasil. Jika tidak, reputasi yang dijaga keramatannya akan punah.

Kemudian apa yang harus kita bingungkan, bila di negara ini mental korup senantiasa subur. Pemimpin-pemimpin kita yang menjadi pesakitan dan tersandung kasus korupsi, mungkin hanya potret kecil dari mental korup di bangsa ini. Hanya karena jabatan dan posisi figur publik, tingkah polah mereka santer dibicarakan. Atau mungkin adem ayem saja karena tak ketahuan. Nah, jangan-kangan mereka tidak lebih sadis dari kita, bila kita pada posisi mereka. Sebab, apa yang ditampilkan elit kita itu, cerminan dari seluruh aspek dalam kehidupan berbangsa.

Pendidikan yang idealnya mencetak generasi pembaharu, malah kehilangan tajinya dengan melahirkan mental-mental korup. Bagaimana kita akan berpikir untuk merubah keadaan yang sedemikian ini? Realitas di lapangan, berbicara demikian. Krisis di negeri ini tak akan bisa pudar hanya dengan mengecam pihak-pihak terkait yang kebetulan saat itu tersandung atau diduga kasus korupsi. Sementara, pengecam berlagak sok suci.

Tak ada cara lain. Pendidikan sebagai pencetak pondasi SDM, harus mampu berdiri tegak. Budaya nyontek, semisal, perlu ditindak sebagai pembelajaran antikorupsi. Bukan malah membiarkan atau bahkan ikut berpasrtisipasi. Kita sudah terkonstuk pada budaya searah, bahwa dalam hidup kita fardu ain mencapai apa yang kita inginkan. Apapun jalan dan bagaimana rangkaian ceritanya. Dalam Unas, sebuah kelulusan bukan malah menjadi momok yang perlu ditakuti. tetapi sebagai sebuah ajang untuk merayakan segenap kemampuan. Sebagai tolak ukur lebih jauh. Sehingga bila kita gagal, haruslah menyadari bahwa itu sesuatu yang biasa. Pendidikan harus berlaku demikian.

Minggu, 05 Juni 2011

Senja di atas jembatan Dinoyo..



Sore yang cukup manis. Dengan berbekal kamera saku digital pinjaman, saya mengambil peruntungan mengunjungi Jembatan legendaris. Konon di sana sebagai saksi bisu pertempuran arek surabaya vs penjajah kolonial. Selain itu, di bawah jembatan ini mengalir sungai bernama kali mas. Sungai purba nan bersejarah. Konon, sungai ini pernah dilewati tentara mongol ketika hendak membuat perhitungan dengan Kertajaya, raja kediri,.

Di sebelah kana jembatan ini terdapat dua gedung megah. Sayangnya hingga kini terbengkalai, sehingga tak jadi megah. Beberapa bulan lalu teman saya bilang "emang gedung ini kapan mulai dibangun?", saya hanya tersenyum sambil menirukan pertanyaannya yang juga saya pertanyakan pada setiap orang sejak dulu.











Sabtu, 21 Mei 2011

Taksonomi Kesastraan

A. Prolog
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani tassein berarti untuk mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi berarti klasifikasi berhirarki dari sesuatu atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian- sampai pada kemampuan berpikir dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi (http://id.wikipedia. org/ wiki/Taksonomi).

Beberapa Terminologi Budaya

Untuk memahami pengertian konfrontasi budaya, pertama-tama kita perlu memahami definisi budaya dan kebudayaan terlebih dahulu. Menurut E. B. Taylor dalam Soekamto (1983: 158), kebudayaan merupakan kompleks menyeluruh yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan serta kebiasaan yang dipunyai manusia sebagai warga dari suatu masarakat. Pengamat dan kritikus kebudayaan terkemuka, Raymond Williams , mengklasifikasi tiga arus penggunaan istilah budaya, yakni:

Bilangan FU

Novel ini dikisahkan dari perspektif tokoh Yudha Sandi. Seorang pemanjat tebing dan petaruh yang melecehkan nilai-nilai masyarakat. Yudha dan kesebelas temannya merupakan pemuda-pemuda kota. Mereka ini meninggalkan kegemerlapan kota dengan berpetualang dari satu tebing sunyi nan curam ke tebing lainnya. Tapi, Yudha dan kawan-kawannya bertabiat kota yang khas. Rasa unggul yang ada pada mereka membuatnya buta dan tuli terhadap kehidupan masyarakat di sekitar tebing-tebing yang mereka perawani.

Yudha akhirnya dihadapkan pada wacana baru ketika akan membuka pemanjatan tebing di daerah Watu Gunung. Pertemuannya dengan Parang Jati, mahasiswa akhir geologi ITB, mengantarnya pada petualangan ideology yang cukup sulit untuk diterimanya. Sebagai produk modern, ia (baca: Yudha) membaca wacana dengan kerangka modern. Segala hal yang rasionalitas merupakan sesuatu yang hakiki, sedangkan di luar itu adalah kebodohan.

Ketika yudha mendapati ‘sesajen’, pohon-pohon besar, begitu juga tentang babi ngepet yang merupakan jelmaan manusia, dan upacara sesajen bekakak di daerah Watu Gunung. Semua ini dari perspektifnya merupakan sesuatu yang tidak mempunyai nilai guna, suatu kebodohan dan tidak mempunyai dasar. Namun, Parang Jati, pemuda bermata bidadari dan berjari 12. selama kebersamaannya dengan Yudha mampu membuat pemuda ini berpikir ulang. Menurut mahasiswa geologi tersebut, kacamata modern tidak bisa digunakan untuk menilai kepercayaan tradisional. Dalam kerangka pikir modern, segala sesuatu harus berfungsi dalam tujuan tertentu. Dan tujuan tertentu keuntungan. Sebab segala hal itu baik jika menguntungkan. Segala hal menguntungkan bila baik. Yang mengecoh adalah baik untuk siapa?

Selanjutnya, Yudha mengenal pemuda setempat yang bernama kupu-kupu. Tapi lebih tepatnya mengetahui, sebab diantara mereka tidak pernah sekalipun berkomunikasi. Saat itu ia dan parang Jati melayat di rumah salah seorang penduduk setempat yang mmeninggal akibat gigitan anjing gila. Di sana pemuda kupu-kupu menentang jenazah almarhum yang ternyata pamannya untuk disembahyangi dan disemayamkan di pemakaman umum setempat. Lantaran selama hidupnya mendiang telah bersekutu dengan iblis di watu gunung. Yakni memberikan sesajen dalam waktu-waktu tertentu. Hal semacam ini merupakan perbuatan sirik. Dan dalam ajaran Islam, syirik merupakan dosa besar yang tidak diampuni oleh Tuhan. Meski memantik reaksi keras dari pemuka agama setempat, akhirnya pemuda kupu-kupu berhasil membuat jenazah pamannya dikuburkan di perbukitan watu gunung. Hanya mayat malang tersebut yang terdapat di sana, ditemani roh-roh penunggu bukit itu. Kenyataan yang demikian sulit diterima Yudha. Selain perbedaan agama, baginya mendiang selama hidupnya merupakan bagian dari mereka. Tapi adilkah ketika mati harus dikucilkan seperti itu?

Sebuah Tinjauan Dekontruksi dan Relevensi Sastra

Dekontruksi merupakan pengurangan atau penurunan intensitatas kontruksi itu sendiri ( Kutha Ratna, 2007:245). Sehingga unsure biner dalam sebuah oposisi tidak selalu mendominasi. Sebaliknya, unsure-unsur yang semula selalu terlupakan, terdegrdasikan dan termarginalisasikan seperti: kelompok minoritas, kelompok yang lemah, kaum perempuan, tokoh-tokoh komplementer dn sebagainya, dapat diberikan perhatian yang memadai, bahkan secara seimbang dan proposional.

Pada dasarnya dekontruksi merupakan pengembangan dari pos strukturalisme. Bahkan Junus (Endraswara, 2008:174) dekontruksi sebagai pasca strukturalisme yang ekstrem. Sifat ekstrem yang dimaksud dalah pemaknaan karya sastra dapat dimulai dari aspek mana saja bahkan dari aspek kecil yang semula tidak menarik perhatian orang.

Menurut Derrida (Endraswara, 2008:174) menegaskan jika unsure yang semula tak logis atau mapan dalam konteks struktur secara tidak langsung kadang-kadang justru akan muncul berulang-ulang. Sehingga akan menguatkn pemknaan atau malah mengaburkan.

Benar dalam dekontruksi berlku pembongkaran, tetapi tujuan akhir yang hendak dicapai adalah penyusunan kembali ke dalam tatanan dan tataran yang lebih signifikan, sesuai dengan hakikat objek, sehingga aspek-aspek yang dianalisis dpat dimanfaatkan semaksiml mungkin. Ini yng disebut Spivak (Kutha Ratna, 2007:246) bahwa dekontruksi merupkan gagasan antara destruktif dan konstruktif.

Menurut Endraswara (2008:173), relevansi dekontruksi bagi penelitian sastra ada empat hal.

  1. Terdapat keterkaitan dengan serangkaian kritik, termasuk kosep kesastran sendiri.

  2. Sebagai sumber tema

  3. Sebagai contoh stretegi pembacaan

  4. Sebagai gudang cadangan saran-saran mengenai kodrat dan tujuan ktitik sastra itu sendiri.

Berbicara Dekontruksi, tak lengkap bila tak membicarakan tokoh utama teori ini.

Derrida dan Konsep teoritisnya

Derrida dilahirkan pada tanggal 15 Juli 1930 di El Biar, Aljazair dan meninggal di Paris, Perancis tanggal 8 Oktober 2004 –Karena itu Derrida lebih dikenal sebgai filosof Perancis daripada filosof Aljazair. Filsuf ini secara terang-terangan telah mengkritik filsuf Barat, terutama kritik dan analisis mengenai bahasa “alam”, tulisan, dan makna sebuah konsep. Dekonstruksi, alat yang digunakan untuk meruntuhkan konsep-konsep dan deskripsi-deskripsi kita selama ini. Saya akan memulai penjelasan mengenai konsep dekonstruksi dengan memberikan sebuah contoh dari implementasi dekonstruksi sederhana. Anda pasti tahu Batman ?? Seorang pahlawan dari kota Gotham, yang diciptakan oleh ilustrator Amerika, Bob Kane, pada tahun 1938. Batman berbeda dengan Superman. Jika Superman menegakkan kebenaran dan keadilan yang dilandasi semangat cinta dan keikhlasan, maka sebaliknya Batman –dengan tangan kosong- menegakkan kebenaran setelah kedua orangtuanya dibunuh, –yang tidak lain- dapat saya katakan jika Batman memulai “kariernya” itu dengan melakukan pembalasan dendam. Nah, kepada Batman inilah, terminologi Derrida dapat diterapkan, Batman telah “mendekonstruksi” konsep pahlawan selama ini. Konsep pahlawan yg selama ini dianggap sesuatu pekerjaan tulus, tanpa latarbelakang “pembalasan dendam” yang mendasarinya, didekonstruksi oleh Batman. Secara singkat, ia mendekonstruksi konsep yang selama ini kita terima sebagai sesuatu yang sudah jelas dan baku dihadapkan dengan antitesisnya. Jadi, bukan hanya kemalangan atau kekejaman yang ternyata diperlukan untuk menyediakan peluang bagi heroisme, namun juga kualitas2 inheren di dlaam tindak kepahlawanan –sama seperti ketika Batman menggunakan kekerasan untuk mengalahkan musuh yang hendak menuntut keadilan kepadanya, seperti Joker.

Dekonstruksi, secara garis besar adalah cara untuk membawa kontradiksi-kontradiksi yang bersembunyi di balik konsep-konsep kita selama ini dan keyakinan yang melekat pada diri ini ke hadapan kita. Tanpa adanya Joker, konsep kepahlawanan Batman akan absurd. Ia hanya akan menjadi makhluk freaky yang konyol; bersembunyi dalam kostum anehnya jika tanpa keberadaan si Joker. Terapan ilmu ini jauh lebih sulit dari penjelasannya. Bahkan, karena teori ini sulit untuk dimengerti, timbul banyak kontroversi dan kritik terhadapnya. Toh, tetap saja Derrida menanggapi hal tersebut dengan santai, bahkan ia mengatakan, “Tak seorang pun pernah marah pada matematikawan atau seorang dokter yang tidak dipahaminya sama sekali atau kepada seseorang yang berbicara dengan sebuah bahasa asing. Tetapi, mengapa kita nampaknya selalu meminta filsuf untuk berbicara secara “mudah” dan bukanny kepada para ahli-ahli tersebut yang bahkan lebih susah lagi untuk dipahami oleh pembaca yang sama ?”. Kesulitan ini lebih bermuara pada gaya prosanya yang sulit untuk ditembus. Derrida memang mengakui jika Dekonstruksinya sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata biasa. Karena, menurutnya, Dekonstruksi telah mengubah struktur pemahaman terhadap kata-kata yang tidak mampu menerangkan secara eksplisit subjek yang menjadi acuannya. Singkatnya, konsep dekonstruksi tidak didefinisikan secara cocok. Derrida sendiri pernah menulis mengenai konsep dekonstruksi ini pada Profesor Izutzu di Jepang pada tanggal 10 Juli 1983, demikian isinya :

“…Dekonstruksi bukan suatu metode dan tidak dapat dibuat menjadi metode apapun…..Benar bahwa dalam mazhab-maxhab tertentu (universitas maupun budaya, khususnya di Amerika Serikat) “metafora” teknis dan metodologis yang dianggap dapat mendekati arti kata “dekonstruksi” ternyata malah merusak atau menyesatkannya saja….Tidak cukup juga bila dikatakan bahwa dekonstruksi tidak dapat direduksi menjadi suatu instrumen metodologis atau memberikan padanya serangkaian aturan dan prosedu-prosedur yang dapat disediakan. Tidak juga dapat diklaim bahwa setiap “peristiwa” dekonstruktif tetap tunggal atau, dalam kasus tertentu, sedekat mungkin pada sesuatu layaknya sebuah idiom atau sebuah tanda tangan. Juga harus diperjelas bahwa dekonstruksi bukan sebuah aksi maupun operasi.”

Derrida menganalogikan Dekonstruksi dengan sebuah contoh dari sejarah filsafat di dalam cerita Phaedrus. Katanya, Plato menceritakan menceritakan mitos mengenai seorang raja Mesir Thamus yang ditawari oleh dewa Thoth kreasinya yang berupa tulisan. Tetapi, Thamus menolaknya. Ia menilai jika tulisan lebih mempunyai banyak potensi bahaya melebihi manfaatnya bagi manusia. Memang, tulisan dapat menawarkan sebuah ingatan kultural dan intelektual yang semakin sulit dikalahkan oleh waktu –yang melebihi penurunan informasi secara turun-temurun melalui tradisi oral. Tetapi karena kemudahan untuk menyerap informasi dari tulisan inilah, maka kemampuan memori manusia mulai merosot. Guru-guru mulai menjadikan buku (tulisan) sebagai penuntun bagi murid-muridnya –di mana tanpa mereka, murid-murid dapat mengalami misinterpretasi terhadap apa yang telah diajarkan oleh gurunya. Dengan adanya buku, maka perlahan-lahan saksi paternal dan budaya saling menyayangi dari guru ke murid akan mulai pudar. Hal inilah –sebenarnya- yang menjadi esensi dan pengetahuan sejati yang diturunkan oleh seorang guru terhadap muridnya -karena guru yang dewasa dan bijaksana secara sejati, memiliki otoritas yang lebih besar daripada tulisan dan tinta, dan dapat menurunkan kedua faktor di atas kepada muridnya. Tulisan hanya akan menjadikan metode pembelajaran sekedar sebagai metode penghafalan, peralatan mekanis untuk menciptakan simulakrum pengetahuan. Bahkan, kata Derrida, Barat sering mencurigai mereka yang mempelajari segala sesuatu dari buku, seolah-olah buku mampu menyingkapkan dan mengungkapkan pengetahuan yang sejatinya tidak mereka pahami. Derrida berpendapat jika pengistimewaan ucapan di atas tulisan seperti ini merupakan prasangka endemik dalam tradisi filsafat dan agama Barat. Derrida melihat jika Plato dalam Phaedrus jatuh dalam metafora-metafora yang ada dalam praktik penulisan. Hal-hal yang dianggap positif dalam cerita –seperti ucapan, memori hidup, dan kehadiran guru- didefinisikan berdasarkan perbedaan kontrasnya dengan hal-hal yang mengancam mereka. Ucapan, contohnya, bukan sesuatu yang berbeda secara fundamental dengan tulisan, melainkan hanya representasi dan semacam tulisan “yang baik”, yang tertulis dalam “jiwa para siswanya”. Plato dapat menggunakan berbagai macam metafora untuk menjelaskan filsafatnya, tetapi tanpa metafora sekalipun, tetap saja, menurut Derrida mereka setara dengan membaca teks belaka. Mudahnya, bagaimana tulisan dapat mengunci dengan kuat bunyi/kata yang keluar dan mereka ucapkan ? Derrida menolak anggapan jika makna mempunyai korespondensi ideal antara bunyi sebuah kata dengan subjek dan makna yang dikandungnya. Menurut Derrida, relasi merupakan objek yang arbiter, yang berubah-ubah menurut waktu. Pendekatan dekonstruktif lebih menyoroti isi teks agar ia dapat menyingkapkan makna yang seharusnya literal namun telah termanifestasi ke dalam berbagai metafora maupun perwujudan kata-kata. Tujuan dekonstruksi bukan utk menjembatani dua jurang yang ada itu –antara kata dan makna-, melainkan hanya utnuk menunjukkan jika jurang itu memang sudah seharusnya ada dan tidak dapat dielakkan lagi.

Selasa, 17 Mei 2011

Doa Untuk Tiga Sahabat

Ya Tuhan,

Aku tak mau berbelit-belit sebenarnya. Tetapi bagaimanapun saya harus bicara. mengungkap apa yang menjadi deraan dalam benakku. Aku sangat yakin, Kamu lebih tahu dari aku.

berikan kekuatan dan petunjuk untuk sahabatku ini Tuhan.

sejenak aku ingin melemparkan diriku pada masa lampau, ketika pertama kali bertemu. bertegur sapa dalam menjajagi hati satu sama lain. mungkin 4 tahun bukan sebuah rentang yang erat, tapi sudah cukup memusar-musarkan kebersamaan kami.

berikan remah-remah langkah antara sela-sela jemarinya.

ada langkah kecil sebenarnya yang sedang kami tata. semua mengarah pada rencana kematian yang kau acak dengan kehendak Mu.

Kamis, 12 Mei 2011

Anjali

Manjali yang cantik. Aku hanya bisa menulliskan ini untukmu.
Tak lebih dari harapan kaki-kaki setengah usang. dengan guyuran mantra-mantra nyinyir generasi tua yang kolot.
Hendak kau apakan saja itu hakmu, meski dalam banyak hal aku selalu melihat sikap dan kegetimanganmu yang abu-abu. sebenarnya antara kita sudah terlacak
dari pemancar-pemancar dalam resahmu.
sebenarnya hanya itu yang ku ketahui. kupahami. Entah, selanjutnya
nasib bangsa ini kau yang pegang, seperti kuda-kuda yang gemerlap dan tak ada Kau menemaniku.

Kamis, 05 Mei 2011

Pendidikan yang mengendap-endap

Hari pendidikan baru saja lewat. Sepertinya mengendap-endap. Mungkin malu atau memang lagi trend zaman ini. Saya sedikit tertarik mengenai isu pendidikan karakter. Meskipun kemudian saya menolak paparan-paparan beberapa tokoh yang mengimpor definisi-definisi terkait. Bukan sok anti luar atau sok lokalisme, tapi menurut saya kurang pada tempatnya.

Tetapi intinya, pendidikan karakter itu penting bagi bangsa ini ke depannya. Permasalahannya, karakter seperti apa? Menurut hemat saya, dengan mencari-cari sesuatu di masa silam (sejarah pergerakan) kita akan sedikit terbantu untuk memahami karakter yang dibutuhkan sehubungan dengan karakter di bidang pendidikan. Pada dekade kebangkitan cendekiawan pribumi dalam menembus dominasi Belanda, pernahkah terlintas dalam benak kita bagaimana para terpelajar itu akhirnya mampu berdiri tegak dengan mengibarkan kemerdekaan yang amat mustahil waktu itu?

Memang betul, kesamaan itu akan menggiring kita pada sebuah gerakan kolektif. mengaca pada situasi bangsa pasca reformasi, sebenarnya kesamaan ingin berubah lebih baik ada, namun kesannya lebih mengedepankan kepentingan pribadi. Hubungannya dengan pendidikan apa? Masalah kesamaan, mari kita arahkan corong pikiran kita untuk mengedepankan asas kebersamaan. Mari kita buat pendidikan sebagai ajang kebersamaan untuk Indonesia lebih baik. Bukan karena ini dan itu serta tetek bengek lainnya. Satu hal lagi, pendidikan seharusnya melahirkan sikap jujur yang nampaknya masih amat bermasalah.

Akhirnya, pendidikan karakter bukanlah sebuah definisi. Tetapi lebih pada bongkar-pasang cuplikan sejarah masa lalu untuk dicari kekiniannya.

Senin, 02 Mei 2011

Chat Geje

(Percakapan yang silih berganti menebar teror. Tetapi semua tujuannya untuk kebaikan. Monggo yang mau analisis pake implikatur atau teori psikoanalisa. Tapi siapa coba, hahahahah. Selamat menikmati sandiwara ini).

Pak

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

nak. ud hamil

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Sopo?

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

u. katanya nyidam tembakau? hahahahah

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

KenitU pak =,=

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

oh ya. manecu nak..

u dimana

hah

sama siapa

hah kok berani

hahahahah

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Gendeng aku suwe2 karo pean

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

hahahah, gag ubug ta? mene uts lo

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Ioh,

Durung blajar blas ikh

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

lak aku pagi nak belajare. trus sian ubug, malam ujian

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Emang kuliah malam ?

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

ya. soale siang kerja aku

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Oalah. . .ga traktr aku ta?
Kn uda kerja
:D

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

kamu tiap tak cari di rumahku gag ada nak. emang kamu ke mana?

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Lha nyari.e dimanaaaa, aku.a dmana

Ckckckck

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

oalah nak. eh, muridku ada yg mirip u. sumpah

sumpah

sumpah

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Sopo pak?

Jangan2 emang aku :p

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

ya muridku. wajah dan suara. kyak pinang dibelah ama pisau. suer

lo u aku ingat

ckckckck

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Kels brapa pak?

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

kelas 1. anaknya aktif bangt. kyk temannya tuhu itu. hahahah

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

1 apa ?
Tmen.a tuhu yg mana pak?

:p

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

smea. tuhu manusia angin. eh

anaknya cerewet pi ku gag isa marah

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

D poto pak yoh. Ben aku tw anak.e

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

hbisnya teringat dikau

ckkcck

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

:D

Brarti pean ga bsa marah sama aku dongs :D

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

takut dimarahi tetangga....

hapeku jadul. gag isa moto

belikan hape

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Oalah, aku ae yo dblikan kug

=,=

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

hahahah. ntar tak fotoin

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Okelah. Ajib :-)

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

ndang ubug ndug jo begadang... tbk aku dmana

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

D dpan rumahku yo

Saya kan hampir tiap hari tdur jm 12an pak

=,=

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

hahahha. u kok tau se? makan apa tadi?

tirakat anak ini

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Brusam mkan mie ayam

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

pantes, asin. hahahaha

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Tirakan apane pak. Wng chatingan truz kok

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

tirakat

bukan tirakan

weeeeeeeeeeeek

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Iya. Gto maksud.a

=,=

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

hm, boleh juga. kamu mau jadi caleg

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Caleg upu sek?

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

calon legislatif

IPS mu parah

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Be.e caleg seng liane. Soale kan pean biasa.e punya singkatan yg aneh2

Be.e caleg seng liane. Soale kan pean biasa.e punya singkatan yg aneh2

Be.e caleg seng liane. Soale kan pean biasa.e punya singkatan yg aneh2

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

wah, padahal suudzon ukumane qisos

wah, padahal suudzon ukumane qisos

wah, padahal suudzon ukumane qisos

wah, padahal suudzon ukumane qisos

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Cek abot.e rek

Ga oNok seng liane ta ?

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

iyo rek. masak angkat barbel cuman berat.

ada, naik becak sambil bersin

hakzim

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Hahaga cupak dweh

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

emang ikan, cupag. ampun dije

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Pean sek melu ukki ta?

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

gag. aku melu ibuku. u?

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Halah. Mesti ngunu

Ga sRiuz blaz ik!

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

ud nggak nak. mau nyalon jadi ketum?

enggak mila hanifah suripah

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Jiah. . .ganti jeneng

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

pantes kan????????

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg


http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Pak, iku kok d copy nag stats seh chat.e?

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

http://www.facebook.com/photo.php?fbid=1263687407206&set=a.1324928138186.39622.1680376546&type=1&theater

weeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeek

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Ngrim upu pak?
Saya kn lg pke hp

Ga kbaca

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

gambar gayuz. ow,,,,, makane asin

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Mesti Geje

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

geje is my life. opo live yow

haduh

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Life pak. Ez btul iku

Pean lapo ae ga tdur?

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

nek aku gag mau? u mau apa?

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Pcran ioh?

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

perang ae enake

ayo

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Ga mau yo ez

Gak ngurus

Wkwkwk

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

mau.

mau

hahahahah

eh, ad bintang jatuh

gedebug

aq minta kaya

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Wadow

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

u?

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Kenek tanganku

Loro ik

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

tangan seng endi

u punya tangan>

tanganmu emang dua

hahahhah

geje

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Pancen geje kok

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

ini rekorku chat. biasane musuhku KO dulu

ato aku yg KO

atau seri

atau bedu

wadow

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Halah. . .

Ngemeng epe

Gueje puol kok pean iku

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

hahaha. sama mila hanif suripah

anda juga geje

ge

je

hhaahahahah

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Leh. . .nguawor e

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

hahaha, nang fkip akeh tikuse

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Chat.ku d copy maneh nag stats.e

Lapo adoh" nag fkip ?
Nag umahku ae akeh kok

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

gag nakkkkk.... nanti aja tak print

tak bagi2 di jalan Basuki rahmat

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Lapo d print?

Gawe upu?

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

tumbal

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Pamer ta?

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

gawe koleksi

pamer kekayaan

gono

gini

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Hoalah. . .

Kerren la.an

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

lahhoal.

lucu nak

kyk pasar

riuh

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Neg udah d print aku minta copy.an.e yoh

:p

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

emang ada yg gratis di dunia ini (mila)

dalil

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Lho lho lho, . .

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

kagum denganku ya

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Ada, kentUt, ngsi angn d pom. Dll (pak dikin)

PD

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

copy rek

gag kereatis

f

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Pean yo ngopy ngunu kok. Ga kereaktip

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

tinggal 10 menit pukul 2011

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Hah ?

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

kagum ma kau ya

maksih mil

aku terharu

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Wah. . . Gendeng wong iki

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

hahahah keliru nulis

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

=,=

Suwe2 nular nag aku engko'

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

hahahah, mil u tahu artinya angin

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Gak.

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

angin itu udara yang bergerak

IPAmu piye

skul di mana ce

parah

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Ga skula aku

Lngsung kuliah.

Skula ez ga jaman.e

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

kuliah artinya apa

jawab

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Mikuli uyah.

:p

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

hahahah, sayang sekali salah/

coba lagi

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Maleze ta. . .

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

hhahhaah, betul

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Wkwkwk

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

males itu kuliah

selamat ya mil

anda dapat batok

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Geje

Wez. Aku op dulu

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

kosa katamu iku tok

geje dan geje

payah

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187494_1680376546_2316683_q.jpg

Bahno ez !

Bubye pak

Mekom

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/186183_1574046977_3215009_q.jpg

iya, ati ati nak.

muah

hahahaahh