Tujuh
http://4.bp.blogspot.com/-c1i_u5qQes8/UIbd8uBhHdI/AAAAAAAAIM0/Nh4LyH_BTro/s400/sedih.png |
Aku berjalan ragu-ragu dari parkiran. Aku tak tahu di kelas mana harus mulai mengajar. Tapi hari itu saya sedang beruntung, di tengah kebingungan saya bertemu Pak Dody. Selanjutnya beliaulah yang mengantarku ke ruang guru. Memberikan sedikit penjelasan. Tentu saja cukup mengejutkan, saya harus mengajar siswa putri. Apalagi harus berada di ruang guru putri pula. Inilah yang membuatku sedikit kikuk. Mau bicara rasanya susah. Malu. Begitulah.
***
27 Maret 2013. Pukul 09.15
Hari itu masih pagi. Saya melangkah cepat menuju parkiran. Mataku panas. Kugunakan sapu tangan untuk menyeka air mata yang tak kuasa kubendung. Sepanjang perjalanan, aku hanya bisa diam. Sesekali menarik napas panjang. Kebersamaan dua bulan dengan sahabat kecilku hari itu harus berakhir. Jujur, saya begitu kehilangan. Keceriaan mereka. Kenakalan mereka. Keisengan mereka. Ah, perpisahan ini menyisakan kenangan manis yang tak mungkin bisa kubagi dengan siapapun.