Menu

Puisi (60) Resensi (19) Opini (17) Sastra (16) Cermin (15) Menjadi guru (13) Teror (9) Sabda Pemilik Kampung (8)

Selasa, 06 September 2011

Materi BI ke-1


Bahasa termanifestasi dalam bentuk kalimat. Kalimat terdiri dari unsur segmental dan unsur suprasegmental. Unsur segmental berupa rentetan bunyi yang dilambangkan dengan huruf yang diucapkan dengan lafal. Unsur suprasegmental berupa intonasi. Unsur terpenting dalam intonasi adalah : tekanan, nada, durasi, dan jeda/perhentian.
  1. Tekanan
Tekanan/ stress keras-lembutnya bagian ujaran tertentu.
Dalam bahasa-bahasa tertentu, tekanan berfungsi untuk membedakan arti. Misalnya, bahasa Arab, /la/ artinya ‘sungguh’ , sedangkan /la/ artinya ‘tidak’ . Dalam bahasa Batak Toba, /bontar/ artinya’putih’, sedangkan /bontar/ artinya ‘darah’. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, tekanan diberikan pada kata atau bagian tertentu dari kalimat yang dipentingkan atau dipertentangkan dengan kalimat lain.
Contoh :
  • Buku itu dibeli oleh paman
  • Buku itu dibeli oleh paman



  1. Nada
Nada/pitch naik turun / tinggi rendahnya arus ujaran dalam pelafalan kalimat. Nada tinggi dipakai oleh yang sedang marah, sedangkan nada rendah dipakai oleh orang yang sedanga sedih. Nada memiliki peranan penting dalam pembentukan isi/jenis kalimat. Kalimat berita menggunakan nada akhir menurun, dilambangkan dengan tanda titik (.), Kalimat perintah menggunakan nada mendatar, dilambangkan dengan tanda seru (!). Kalimat Tanya menggunakan nada akhir naik, dilambangkan dengan tanda Tanya (?).
3. Durasi
Durasi panjang pendeknya waktu yang diperlukan untuk mengucapkan segmen bahasa.
Contoh :
  • Lukisan itu indah sekali.
  • Lukisan itu in__dah sekali.
  • Lukisan itu indah__ sekali.
4. Jeda /Perhentian
Jeda merupakan kesenyapan antarbagian ujaran yang mengisyaratkan batas-batas satuan ujaran. Kesenyapan-kesenyapan itu dapat membatasi kata, frase, klausa atau kalimat. Dalam bahasa tulis kesenyapan ditandai dengan : garis miring (/), tanda koma (,), titik koma (;), titik dua (, tanda hubung (-), ataupun tanda pisah (--).

Secara fungsional unsur-unsur segmental kalimat mengemban suatu fungsi, apakah sebagai subjek (S), predikat (P), objek (O), ataupun keterangan (K). Sebuah kalimat lengkap harus ada S dan P dengan intonasi selesai. Sedangakan kalimat tak lengkap intonasinya terasa tidak selesai.
Kalimat Lengkap
Bukan Kalimat lengkap
  • Adegan itu menakjubkan.
  • Menakjubkan adegan itu
  • Adegan yang menakjubkan itu
  • Itu adegan
Bahasa baku merupakan salah satu variasi bahasa yang pada umumnya mengacu pada bahasa orang terdidik/terpelajar dalam situasi resmi/formal baik lisan maupun tulis dengan tidak menampakkan cirri kedaerahan atau asing.

Bahasa baku sering digunakan dalam :
    1. Komunikasi resmi, misalnya surat resmi atau dinas, pengumuman resmi,perundang-undangan.
    2. Wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, buku keilmuan, tesis, desertasi.
    3. Pembicaraan di lembaga, di sekolah, kuliah, rapat, konferansi, konggres, pidato kenegaraan.
    4. Pembicaraan dengan orang yang dihormati, dengan atasan, pejabat, guru/dosen, dengan orang yang baru dikenal.

Ciri-ciri Bahasa Baku :
1). Menggunakan lafal, tekanan, intonasi yang sesuai dengan sistem bunyi bahasa Indonesia.
  1. Menggunakan penempatan jeda yang sesuai dengan satuan makna/sintaksisnya.
  2. Dalam bahasa tulis, harus sesuai dengan EYD dan Pedoman Pembentukan Istilah.
  3. Menggunakan kata-kata baku yang sesuai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Menghindari pemakaian bahasa gaul, daerah maupun asing.
  4. Menghindari pemakaian bentuk-bentuk ketatabahasaan yang menyimpang dari kaidah baik morfologi maupun sintaksis.

    http://musyarofah.wordpress.com/2011/08/07/rpp-berkarakter/