Menu

Puisi (60) Resensi (19) Opini (17) Sastra (16) Cermin (15) Menjadi guru (13) Teror (9) Sabda Pemilik Kampung (8)

Rabu, 26 Agustus 2009

Cerita tentang sesuatu yang ada dan yang entah ada

kita sering berbicara sebelum semuanya terbeku.

Suatu sore yang cerah, secangkir kopi dengan asap-asap pabrik mengepul diantara kita. kita saling bercakap. bercakap tentang kita.

aku tak serantan mengalir kalimat tak beralur.
engkau berlambat menumpah wejangan di setiap cecapan kopi. kita terus bercakap. bercakap tentang kita. tanpa tahu siapa pendengarnya.

nanti kita akan diam. diam untuk bicara. bicara di alam sendiri. sendiri yang ada. sendiri yang entah ada.

Minggu, 16 Agustus 2009

Pemuda yang "merdeka"..


seorang pemuda bertanya tentang kemerdekaan negerinya. di mana?
seorang pemuda terasing dari bumi pertiwinya. di mana?
seorang pemuda tak tahu di mana dirinya. di mana?
seorang pemuda tak tahu siapa dirinya. di mana?

seorang pemuda kini lupa kemerdekaannya.
...........memandang cakarawala yang tak kunjung padang
...........bersumpah serapah menjelang ajal menjelang. di mana?
...........tak ada yang tahu.

seorang pemuda dan ibu pertiwinya.
...........terisak-isak sambil ketawa lepas. di mana?
...........tak ada yang tahu.

seorang pemuda dan dirinya
..........saling berkaca di cermin waktu
..........tanpa apa-apa. hanya asap. di mana?
.........tak ada yang tahu

Minggu, 02 Agustus 2009

Meledak lagi tuanku?


kau meledak lagi tuanku, memuat sepenggal asa
yang aku punya.

kau ledakkan lagi tuanku, memutus jalur-jalur
yang sudah terulur

kau ledak-ledak lagi tuanku, memupus senyum anak negeri
yang belajar berdiri

lalu kau meledek tuanku, melihat kami kehilangan jari
melihat kami berpupus mimpi

kau kapan meledak tuanku? mimpi kami terputus