Informasi
lisan adalah
informasi yang diterima secara lisan, Sifat informasi lisan yaitu:
Faktual
Informasi
yang disampaikan berdasarkan kenyataan/kebenaran
Spesifik
Informasi
yang disampaikan bersifat khusus, khas
Rinci
Informasi
yang disampaikan secara terperinci
B.
Sumber Informasi
Selain
memperoleh informasi, melalui menyimak Anda juga dapat mengetahui
sumber informasi. Dari
menyimak, Anda akan dapat memperkirakan atau mengidentifikasi dari
mana sumber informasi tersebut. Apakah
dari seorang narasumber, radio, televisi, Koran, majalah atau
internet.
C. Ragam Bahasa, Laras Bahasa, dan Bahasa Baku
Ragam
bahasa ialah variasi bahasa yang berbeda-beda menurut penutur dan
cara penyampaiannya.
Dari
segi penutur, ragam bahasa dibedakan menurut daerah, pendidikan dan
sikap.
- Variasi menurut daerah, disebut logat/dialek. Misal: orang Batak, Bali, Jakarta, Tegal
- Variasi menurut pendidikan, ragam orang berpendidikan dan tidak berpendidikan.
- Variasi menurut sikap penutur, dibedakan antara ragam resmi, dan ragam santai/gaul. Variasi ini sering disebut langgam, laras, atau gaya. Menurut pemakaiannya kita juga dapat merasakan perbedaan laras antara bahasa berita, bahasa laporan, bahasa keilmuan, bahasa hokum, bahasa prosa, bahasa gaul dan sebagainya.
Dari
segi cara penyampaiannya, bahasa dibedakan ragam bahasa tulis dan
bahasa lisan.
a).
Bahasa lisan memiliki intonasi lengkap, yang tidak seluruhnya dapat
dilukiskan dalam bahaas tulis. Pengertian bahasa lisan dibantu oleh
situasi, ekspresi dan gerak ataupun isyarat.
b).
Bahasa tulis mengenal huruf kapital, huruf miring, tanda kutip,
tangda petik, paragraph yang tidak ada padanannya dalam bahasa lisan.
Bahasa tulis cenderung lebih cermat dan fungsi-fungsi gramatika lebih
eksplisit. Hal ini dilatarbelakangi oleh:
(1).
Tidak adanya kontak langsung yang memungkinkan adanya pengulangan.
(2).
Tidak adanya pendukung pemahaman yang berupa ekspresi dan gerak atau
isyarat.
Bahasa
baku merupakan salah satu variasi bahasa yang diidentifikasi
berdasarkan aneka variasi bahasa diatas dengan klriteria sebagai
berikut:
(1).
Pada umumnya mengacu pada bahasa orang terdidik / terpelajar.
(2).
Diterima untuk berkomunikasi dalam situasi resmi / formal baik lisan
maupun tulis.
(3).
Tidak menampakkan cirri kedaerahan
D. Membedakan proses dan hasil
Informasi
yang kita simak ada yang berisi proses dan ada pula yang berisi
hasil. Kata berimbuhan ke-an sering dipakai untuk menandai informasi
proses dan kata berakhiran -an sering dipakai untuk menandai hasil.
Penanda lain ialah pengeksplisitan kata proses
untuk informasi yang berisi proses dan kata hasil
untuk
informasi yang berisi hasil.
Namun
demikian tidak semua proses dan hasil memiliki penanda khusus seperti
diatas.Dalam banyak hal antara proses dan hasil hanya dapat dikenali
dari logika urutan maknanya. Dalam kenyataan proses selalu mendahului
hasil. Penyajian yang alamiah mengikuti urutan proses - hasil. Akan
tetapi dalam retorika mungkin saja hasil dikemukakan lebih dulu dan
proses menyusul.
Contoh:
(1)
Tahu yang masih mengandung air dibungkus kain tipis lalu ditindih
pemberat sehingga air yang terperangkap dalam pori-pori tahu keluar
dan tahu menjadi lebih padat.(proses – hasil).
(2).
Perampas sepeda motor itu akhirnya tertangkap setelah melalui kejar
mengejar dengan polisi selama dua jam lebih. ( hasil – proses).
- Fakta
Jika
Anda menyimak suatu berita atau wacana dengan seksama, Anda akan
memperoleh banyak informasi, baik berupa fakta maupun bukan fakta.
Fakta ialah peristiwa, fenomena, keadaan atau kenyataan yang
sebenarnya, sedangkan informasi yang bukan fakta dapat berupa
pendapat (opini), gagasan, konsep, proses, asumsi, pengandaian,
harapan ataupun khayalan.
Contoh
:
Fakta:
- Pengangguran di Indonesia mencapai 40 juta orang.
- Bali telah menjadi kawasan wisata internasional.
Bukan
Fakta :
- Angka pengangguran di Indonesia merupakan masalah serius.
- Tingginya tingkat pendidikan tidak menjamin sukses hidup seseorang.
Fakta
ada yang bersifat umum ada juga yang bersifat spesifik
Contoh
:
- Ayah membeli mobil. (umum)
- Ayah membeli Daihatsu Zebra keluaran tahun 2000. (spesifik)
- Merokok membahayakan kesehatan perokok maupun orang di sekitarnya (umum)
- Merokok membahayakan system pernafasan perokok maupun orang di sekitasrnya. (spesifik)
Nilai
PBKB, kewirausahaan yang diharapkan:
cermat,
kerja keras, kreatif, tanggung jawab, menghargai akan prestasi,
berani.