skip to main |
skip to sidebar
Home »
Unlabelled »
Menjemput
Aroma
tahun ini sebentar lagi meruap. Dimakan udara-udara pagi yang penuh
dengan tetesan hujan. Dingin. Seperti burung yang berkelekar tentang
nasibnya yang tak kunjung membaik. Sederhana saja, kedua sayapnya luka.
Dia tak bisa terbang. Dia hanya bisa meratap. melolong dan meminta belas
kasihan saja.
2012 sudah tercium. Aroma mawar atau tinja
saling berkelabat mendahului. Tak ada yang salah dengan sahabat baru
kita, 2012. tentu saja, kawan baru ini membawa sebagaian orang untuk
berkemas menata segala yang perlu dibenahi. 2012 harus punya cowok.
harus punya blackbery. Harus lulus prakerin. harus lunas utang. Harus,
harus, dan harus.
Indah memang
merencanakan sesuatu itu. Dan memang harus punya visi, agar kita mantap
bernafas di muka bumi ini. Hah, tentu kita masih ingat awal tahun 2011
kemarin. Saya yakin, bayak hal yang telah kita rencanakan. banyak
mungkin diantara kita yang sukses dengan impiannya. Tapi tak sedikit
yanggila karena mimpinya buyar. Ingin masuk sekolah negeri, tapi ayal
nasib berkata lain. Akhirnya yah....
Apapun itu, sepahit dan
semanis yang kita kecap, ada baiknya kita telan. Bukan langsung
meludahkan dengan amat serius. Ya, mari untuk tidak menyesali sesuatu
yang telah terjadi, sebatas refleksi ya monggo. Sebagai intropeksi.
Mungkin saya terkesan ceramah dan menggurui. Tapi ndak juga sebenarnya.
Itu adalah omongan kawan saya tempo hari pada saya. Saya sangat
terkesan dan menuliskan lewat status ini.
Oh ya, mari menjadi
pribadi yang memiliki visi dan optimisme yang tinggi. Ingat, 2011
semakin dekat dengan kita. 2012 menjauh. akankah kita mengerang seperti
seekor burung yang tak bisa terbang itu?
entahlah.