Menu

Puisi (60) Resensi (19) Opini (17) Sastra (16) Cermin (15) Menjadi guru (13) Teror (9) Sabda Pemilik Kampung (8)

Selasa, 12 April 2011

Siklus Hujan 2

Hujan tak hujan memasuki musim labil.
negeri ini seperti bukan negeri. labil.
hujan di negeri ini seperti tak hujan.
negeriku bukan hujan. bukan pula tak hujan hujan yang sengaja tak hujan.

hujan tak hujan di negeriku.
negeriku bergelimang hujan.
negeriku penuh kanvas putih.
negeriku bukan hujan. bukan pula tak hujan yang sengaja tak hujan. labil,

Siklus Hujan 1

Hujan sore itu membuat mataku bertambah satu.
tak ada suara yang semerbak
tapi kegaduhan seakan diturunkan dari langit.
menyimpulkan segi-segi tak teratur.

kenapa panggung itu hanya melulu seperti itu?
tragedi seakan melingkar bersama tanya dan jawab.
bersama harap dan pengap.
bersama penguasa-penguasa negeri yang alpha akan kematian.

Kamis, 07 April 2011

Pemerolehan Sintaksis

2.1 Teori-Teori Pemerolehan Sintaksis

Berikut ini beberapa teori pemerolehan sintaksis yang diadaptasi dari http://afrizaldaonk.blogspot.com/2011/01/pemerolehan-bahasa-sintaksis.html.

2.1.1 Teori bahasa Pivot

Kajian mengenai pemerolehan sintaksis oleh kanak-kanak dimulai oleh Brane (1963), Bellugi (1964), Brown dan Fraser (1964), dan Miler dan Ervin. Menurutnya ucapan dua kata kanak-kanak terdiri dari dua jenis kata menurut posisi dan frekuensi munculnya kata-kata itu dalam kalimat. Kedua jenis kata ini kemudian dikenal dengan nama kelas pivot dan kelas terbuka. Berdasarkan kedua jenis kata ini lahirlah teori yang disebut teori tata bahasa pivot.

2.1.2 Teori hubungan Tata bahasa nurani

Tata bahasa generatif transformasi dari Chomsky (1957-1965) sangat terasa pengaruhnya dalam pengkajian perkembangan sintaksis kanak-kanak. Menurut chomsky hubungan-hubungan tata bahasa tertentu seperti “ subject – of, predicate – of, dan direct object – of” adalah bersifat universal dan dimiliki oleh semua bahasa yang ada di dunia ini.

Berdasarkan teori Chomsky tersebut, Mc. Neil (1970) menyatakan pengetahuan kanak-kanak mengenai hubungan-hubungan tatabahasa universal ini bersifat "nurani". Maka itu akan lansung mempengaruhi pemerolehan sintaksis kanak-kanak sejak tahap awalnya. Jadi, pemerolehan sintaksis ditentukan oleh hubungan-hubungan tatabahasa universal ini.

2.1.3 Teori hubungan tata bahasa dan informasi situasi

Sehubungan dengan teori hubungan tata bahasa nurani, Bloom (1970) mengatakan bahwa hubungan hubungan tata bahasa tanpa merujuk pada informasi situasi (konteks) belumlah mencukupi untuk menganalisis ucapan atau bahasa kanak-kanak.[1][7]

2.1.4 Teori kumulatif kompleks

Teori ini dikemukakan oleh Brown (1973) berdasarkan data yang dikumpulkannya. Menurut Brown, urutan pemerolehan sintaksis oleh kanak-kanak ditentukan oleh kumulatif kompleks semantik morfem dan kumulatif kompleks tata bahasa yang sedang diperoleh. Jadi, sama sekali tidak ditentukan oleh frekuensi munculnya morfem atau kata-kata itu dalam ucapan orang dewasa. Dari tia orang kanak-kanak (berusia dua tahun) yang sedang memperoleh bahasa inggris yang diteliti Brown ternyata morfem yang pertama kali dikuasai adalah progressive-ing dari kata kerja, padahal bentuk ini tidak sering muncul dalam ucapan-ucapan orang dewasa.

Setelah progressive-ing baru muncul kata depan in, kemudian on, dan diikuti oleh bentuk jamak, ’s. Sedangkan artikel The dan a yang lebih sering muncul dalam ucapan-ucapan orang dewasa baru muncul pada tahap ke 8. urutan perkembangan sintaksis yang dilaporkan oleh Brown hampir sama dengan urutan perkembangan hubungan-hubungan sintaksis yang dilaporkan oleh sejumlah pakar lain.

2.1.5 Teori pendekatan semantik

Teori pendekatan semantik ini menurut Greenfield dan Smith (1976) pertama kali diperkenalkan oleh Bloom. Dalam hal ini Bloom (1970) mengintegrasikan pengetahuan semantik dalam pengkajian perkembangan sintaksis ini berdasarkan teori generatif transformsinya, Chomsky (1965).

Salah satu teori bahasa yang didasarkan pada komponen semantik diperkenalkan oleh Fillmore (1968)yang dikenal dengan nama tata bahasa kasus (case grammar). Teori ini telah digunakan oleh Bowerman dan Brown (1973) sebagai dasar untuk menganalisis data-data perkembangan bahasa.[2][9]

2.1 Bentuk Tata Bahasa pada Anak

2.1.1 Gramatika Pivot

Pada tahun 1963 Martin Braine, Universitas Calofornia di Santa Barbara, mendapati dalam penelitiannya bahwa urutan dua kata yang dipakai anak ternyata mengikuti aturan tertentu. Penelitian ini kemudian Ia namai grammatika pivot.

Menurut grammatika pivot, bahasa digambarkan sebagai berikut.

a. Ada dua kelas kata, yaitu kelas kata pivot dan kelas kata open

b. Kata-kata pivot sangat sering dipakai, jumlahnya terbatas, selalu dipakai dalam kombinasai dengan kata open lain.

c. Kata-kata open tidak begitu sering digunakan, jumlahnya besar, dipakai sendiri atau dengan kombinasi dengan kata open lain. kata-kata open dapat timbul disemua kalimat.

d. Kata pivot banyak persamaan dengan kata tugas dan kata open menunjukkan persamaan dengan kata penuh.

Penggambaran tersebut menghasilkan kaidah-kaidah penjabaran sebagai berikut.








Text Box: Ini Adik Anak Situ Sepatu Gita Mama


Kal....

Kaidah di atas tidak menggambarkan ditemukannya kaidah kalimat P1+P2 dan P (kata kerja).Hal ini berarti dari enam kemungkinan hanya ada dua yang secara sistematis tidak dihasilkan. McNeill menerima dan melanjutkan deskripsi ini dan menunjukkan bahwa dalam kelompok pivot diferensiasi berlangsung dengan cepat. (Dharmowijono dan Suparwa, 2009: 80-82).

2.1.2 Bahasa Telegram (Telegraphic Speech)

Dalam usahanya meniru orang dewasa, anak meninggalkan bagian-bagian kalimat tertentu, yaitu bagian yang paling sedikit mengandung informasi. hal ini menurut Brown dan Faser dilakukan karena keterbatasan ingatan. Bahasa anak seperti itu disebut sebagai Telegraphic Speech. Contohnya: beregistrasi, batas waktu, kirim segera uang, ke Bandung.

Kata-kata yang dihilangkan pada bahasa telegram biasanya sebagai berikut:

· kata ganti orang

· kata kerja bantu

· kata sambung

· kata depan

· kata sandang

· kata bantu

· morfem sintaksis

Semua kata-kata yang ditinggalkan disebut functors karena mempunyai fungsi sintatik dalam suatu kalimat, tetapi tidak merubah kalimat. (Samsunuwiyati, 2009: 68-69).

sumbangan terpenting teori bahasa telegram kepada teori analisis bahasa anak adalah bahwa teori itu menonjolkan kenyataan bahwa anak-anak karena sebab-sebab tertentu memroduksi kalimat-kalimat yang lebih pendek daripada orang dewasa, berdasarkan pengetahuan sistem bahasa mereka.

Daftar Pustaka

Chaer, Abdul. 2005. Psikolinguistik Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dharmowijono, Widjajanti W dan I Nyoman Suparwa, 2009. Psikolinguistik. Denpasar: Unud Press

Field, John. 2005. Psycholinguistics: the key consepts. London: Routledge

http://afrizaldaonk.blogspot.com/2011/01/pemerolehan-bahasa-sintaksis.html. diunduh tanggal 1 April 2011.

Mar’at, Samsunuwiyati. 2009. Psikolinguistik. Bandung: Refika Aditama



Rabu, 06 April 2011

KATALOG SASTRA


No

Abjad

Judul

Bentuk

Pengarang

Penerbit

1

A

Angkatan 66: Prosa dan Puisi

Esai Sastra dan Budaya

H.B. Jassin

Balai Pustaka

Antologi Esai Sastra Bandingan Dalam Sastra Indonesia Modern

Esai Sastra dan Budaya

Trisman dkk.

Yayasan Obor Indonesia

A Theory of Semiotics

Kajian Sastra dan Budaya

Umberto Eco

Indiana University Press

B

Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya

Esai Sastra

Rachmad Djoko Pradopo

Pustaka Pelajar

Beberapa Gagasan dalam Bidang Kritik Sastra Indonesia Modern

Esai Sastra

Rachmad Djoko Pradopo

Lukman

C

Chairil Anwar Sebuah Pertemuan

Kajian Puisi

Arief Budiman

Pustaka jaya

D

Darah Daging Sastra Indonesia

Esai Sastra dan Budaya Indonesia

Damhuri Muhammad

Jala Sutra

E

Estetika Sastra dan Budaya

Teori Sastra dan Budaya

Nyoman Ratna Kutha

Pustaka Pelajar

Ekstrinsikalitas Sastra Indonesia

Esai Sastra

Maman S.Mahayana

Rajawali Pers

G

Gema Tanah Air: Prosa dan Puisi

Kajian Prosa dan Puisi

H.B. Jassin

Balai Pustaka

H

Handbook of Semiotics

Kajian Sastra dan Budaya

Winfread Noth

Indiana University Press

I

Indonesia Antara Kelisanan dan Keberaksaraan

Esai Sastra dan Budaya

A. Teeuw

Pustaka jaya

Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia

Esai Sastra dan Budaya

Ajib Rosidi

Binacipta

J

Jejak Langkah Sastra Indonesia

Esai Sastra dan Budaya

Korrie Layun Rampan

Nusa Indah

K

Kesusastraan dan Kekuasaan

Esai Sastra dan Budaya

Wiratmo Soekito

Yayasan Arus

Kesusastraan dan Kekuasaan

Esai Sastra dan Budaya

Goenawan Mohamad

Pustaka Firdaus

Kapankah Kesusastraan Indonesia Lahir?

Esai Sastra dan Budaya

Ajib Rosidi

Bhatara

Khazanah Sastra Indonesia

Esai Sastra dan Budaya

Teeuw

Balai Pustaka

L

M

Mempertimbangkan Tradisi

Esai Sastra dan Budaya

Rendra

Gramedia

Masalah Angkatan dan Periodisasi Sedjarah Sastra Indonesia

Esai Sastra dan Budaya

Ajib Rosidi

Pustaka Jaya

Manusia dan Seni

Esai Sastra dan Budaya

Dick Hartoko

Kanisius

Membaca dan Menilai Sastra: Kumpulan Karangan

Esai Sastra dan Budaya

Teeuw

Gramedia

N

Notasi Pendosa

Antologi Puisi

Acep Iwan Saidi

LKIS

O

O Amuk Kapak

Antologi Puisi

Sutardji C.B.

Sinar Harapan

P

Polemik Kebudayaan

Esai Sastra dan Budaya

Achdiat K. Miharja

Balai Pustaka

Penyair dan Kritik Sosial

Esai Sastra dan Budaya

Rendra

Kepel Press

Panduan Pembaca Teori Sastra Masa Kini

Teori Sastra

Rahman Selden

Gajah Mada University Press

Pengantar Ilmu Sastra

Teori Sastra

Luxemburg dkk.

Gramedia Pustaka Utama

Poetics

Esai Sastra dan Budaya

Aristoteles

Putra Langit

Q

Quo Vadis

Novel Sejarah

Henryk Sien Kiewicz

Gramedia

S

Seks, Sastra, Kita

Esai Sastra dan Budaya

Goenawan Mohammad

Sinar Harapan

Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra

Teori Sastra

Teeuw

Pustaka Jaya

Sastra Indonesia Modern I

Sejarah Sastra

Teeuw

Pustaka Jaya

Sastra Indonesia Modern II

Sejarah Sastra

Teeuw

Pustaka Jaya

Sastra Indonesia sebagai warga Sastra Dunia

Esai Sastra dan Budaya

H.B. Jassin,

Gramedia

Sastra Indonesia dalam 6 pertannyaan

Esai Sastra dan Budaya

Ignas Kleden

Temprint

Solilokui

Esai Sastra dan Budaya

Budi Dharma,

Gramedia

Sastra dan Cultural Studies: Representasi Fakta dan Fiksi

Teori Sastra

Nyoman kutha Ratna

Pustaka Pelajar

Semiotik & Dinamika Sosial Budaya

Teori Sastra dan Budaya

Beny H. Hoed

Komunitas Bambu

Semiotika: tentang Tanda, Cara Kerjanya, dan Apa yang Kita lakukan dengannya

Teori Sastra dan Budaya

Aart Van Zoest

Yayasan Sumber Agung

Sosiologi Sastra

Teori Sastra dan Budaya

Robert Escarpit

Yayasan Obor

Sihir Rendra: Permainan Makna

Esai Sastra dan Budaya

Sapardi Djoko Damono

Pustaka Firdaus

T

Tentang Kritik Sastra: Sebuah Diskusi

Esai Sastra dan Budaya

Ali Lukman

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra dari Strukturalismme hingga Postrukturalisme: Perspektif Wacana Naratif.

Teori Sastra

Nyoman Kutha Ratna

Pustaka Pelajar

Tergantung Pada Kata

Kajian Puisi

A. Teeuw

Pustaka Jaya