Menu

Puisi (60) Resensi (19) Opini (17) Sastra (16) Cermin (15) Menjadi guru (13) Teror (9) Sabda Pemilik Kampung (8)

Jumat, 17 Januari 2014

Siluet Tengah Malam

tarian persembahan sebentar lagi dimulai
berjajar rapi cahaya sorga yang terlihat begitu lusuh
perjalanan panjang membuatnya tergugup rapuh.
ini memang bukan seperti yang diajarkan para orang suci. ini inisiatif.

babi hutan mulai bersiaga. kepak kelelawar
senantiasa berjumpalitan di udara. bekas gerimis
membuat sebagian yang lain terlelap. candu tidur
tak lepas lelah.

gong berbunyi nyaring. gemuruh tepuk tangan dewa.
tak ada yang berteriak. semua larut dalam desau angin pagi.
pasukan embun, sengaja berhenti meratap.
menghibur dirinya yang lelah bertugas.

sebelum manusia membawa batu dengan pongahnya,
tarianpun perlahan meruap menanti dinginnya subuh.

berlalu.

*menjelang eksekusi patin 00.01/14-01-13