Menu

Puisi (60) Resensi (19) Opini (17) Sastra (16) Cermin (15) Menjadi guru (13) Teror (9) Sabda Pemilik Kampung (8)

Rabu, 15 April 2015

Di Kepalamu ada Anu

tiba-tiba saja kepalamu dipenuhi
akses menuju lorong-lorong rahasia
yang menuju kota bernama KEMISKINAN

———–padahal terakhir bertemu
kamu bilang semua beredar di garis edarnya
tidak gemar lagi blusukan di media
tidak merasai lagi pe-es-ka online
:apalagi membunuhnya
dan banyak lagi
deretan tidak-tidak yang parkir di bawah
bibirmu yang basah.

lalu, kenapa hanya kepada
penyair tidak populer pula
kau umbar isi kepalamu
(mohon maaf, saya bukan
pengambil kebijakan semacam itu)

sudahlah kawan,
kita ini hanya petugas saja
biarlah akses menuju kota itu
diselesaikan baik-baik di kementerian terkait
mari islah saja

bukankah bersatu lebih baik?
(16 April 2015, 01:10)