Menu

Puisi (60) Resensi (19) Opini (17) Sastra (16) Cermin (15) Menjadi guru (13) Teror (9) Sabda Pemilik Kampung (8)

Jumat, 27 November 2009

Mengawal Waktu Di Ujung Dermaga


Bulan November telah sampai di penghujung.

Sebentar lagi tahap pamungkas, Desember menganga laksana ozon.

Waktu akan melebur. Mencengkram pundak ini lalu membuangnya ke jurang. Langkahku tertatih, menyeruak musim yang baru berganti. Hijau kemuning terbang merendah bersama sapuan angin darat yang selalu berjaga. Kehidupan kan kembali.

(Anda sudah siap mati?)

Penghujung menjadi tepi bila kita memahami pertanda ini.

Penghujung juga menjadi api andai kita menyalahi arti.

(Lalu kapan penghujung menjadi ujung)

tibalah kita pada satu titik. Titik kecil yang menusuk bola matamu

pada dermaga yang enggan bersuara. Pada kerumunan massa yang berdendang nada-nada muram.

bola matamu yang ketar-ketir

mari jaga ucapan sebisa kita. jaga nada sesuka papa. jangan bicara seperti mereka. berhenti bergunjing segera.

Bulan November telah sampai di penghujung.

kita semakin muda. kita segera pudar.

tahunpun menyendiri lagi. berganti lagi. terus demikian sampai kita lupa.


Surabaya, 28 Nov 2009