skip to main |
skip to sidebar
NAH
rupanya musim penghujan sudah memasuki masa subur. Kepala ini hendak
pecah rasanya, setelah tidak sengaja harus berjibaku dengan hujan.
Padahal dulu, mandi hujan merupakan ritual wajib bersama teman-teman
semasa kecil. Ternyata daya tahan tubuh sudah tidak segila dulu. Selain
kepala pusing, hidung juga kena demam dan selalu kembang kempis ketika
bernafas. Ada yang mengatakan itu gejala hendak dapat rezeki. wow, tentu
saja saya tak mau koprol mendengar wejangan aneh tersebut.
Saya suka sekali menikmati saat-saat kesehatan merasa menjadi lebih
penting dari pada membuka akun fesbuk. Tapi tetap saja, kesibukan enggan
untuk ditinggalkan begitu saja. Beberapa hari yang lalu juga demikian,
dengan kepala berat saya tergesa-gesa menuju sekolahan. Agenda pagi itu
yakni mengantar anak-anak prakerin. Kebetulan germbolan kami mendapat
tempat praktik di kecamatan tambak sari. Tapi yang penting bukan itu,
saya lebih suka menikmati kecemasan beberapa sahabat muda yang masih debar-debar untuk memulai prakerinnya.
Justru disitulah saya beruntung, bisa belajar dari teman-teman kecilku.
Mereka telah siap sesiap-siapnya. Bahkan hapeku terus berbunyi. Pesan
masuk dari beberapa siswa yang mengingatkanku untuk segera ke sekolah.
Tentu saja agak malas rupanya, tapi saya buang rasa itu. Saya berangkat
dengan menahan sakit kepala. Saya tersenyum di jalanan membayangkan
wajah teman-teman yang pastinya dag dig dug duer......