hari itu sepertinya akan selalu kukenang. motorku kuparkir di halaman
depan sekolah ini. badanku gemetaran. Antara rasa percaya dan tidak, aku
langkahkan kakiku. mataku melihat ke sana-kemari, berharap menemukan
sosok yang membuka jalan hidupku. Ternyata sepi. sebenarnya saya tahu,
sekarang lagi ujian akhir sekolah. pastinya semua sibuk dengan tugasnya.
Banyak yang berubah, 10 tahun yang lalu saya akrab dengan bangunan ini.
dengan halaman ini. tiga tahun lamanya, ketika masih berseragam putih
biru, aku berada di sini. dibimbing guru-guru yang sampai saat ini
masih lekat dalam benakku. mereka adalah orang-orang hebat dengan style
masing-masing.
kakiku melangkah
menuju ruang TU. bangunan masih seperti dulu, namun beberapa tambahan
nampak semakin membuat bangunan sekolah ini lebih indah. badanku
bergetar hebat. di pintu TU saya mengucapkan salam. Menjumpai tiga orang
yang sedang bekerja. dua orang diantaranya saya kenal. saya langsung
menjabat tangan lelaki yang duduk di meja depan pintu. laki-laki itu
mengingat-ingat aku. begitupun perempuan yang disebelahku. pada intinya
mereka tahu bahwa saya pernah sekolah di sini. tapi ingatan mereka akan
namaku tidak cukup baik. saya memang sengaja berlama-lama tak
menyebutkan nama. Samapai kemudian yang perempuan menyebut namaku.
saya tersenyum dan membenarkan. lalu suasana mulai cair. Yah, lelaki
itu (Pak Mail) dan bu nanik langsung berbincang-bincang banyak hal
denganku. sedikit mendedah masa lalu yang pernah kita alami. Samapai
kemudian saya minta izin untuk keliling sekolahan, sembari menunggu
guru-guruku selesai njaga UAS.
Saya mengunjungi Aula. di
situlah dulu saya main drama waktu perpisahan sekolah. belajar pramuka.
dan kongkow saat pelajaran kerajinan tangan. sekarang ruangan itu
disekat menjadi dua bagian. kurang tahu juga maksudnya. saya hanya
tersenyum bila mengingat momen yang pernah kulakukan di tempat itu.
ketika keluar ruangan itu, mataku menyapu tiga ruangan kelas yang salah
satunya dulu pernah kutempati. Tak tahu dari mana, pipiku basah.
Keharuan itu tiba-tiba meruap. ingtan tentang sahabat-sahabat masa itu
yang sekarang sedang menjalani takdir sebai dirinya sendiri.
Ruangan kelas itu dipishkan oleh lapangan utama. di situlah tempat kami
upacara bendera. saat yang spesial, di situlah saya dilepas dengan
beberapa teman saya untuk mewakili Lumajang dalam kegiatan pramuka
tingkat penggalang. kami diberikan bingkisan dari sekolah dan didoakan
keselamatannya bersama-sama. hal yang waktu itu membuatku harus menangis
haru. di lapangan itu pulalah kadang kami main bola. lomba agustusan
ataupun lomba saat MOS.