Manjali yang cantik. Aku hanya bisa menulliskan ini untukmu.
Tak lebih dari harapan kaki-kaki setengah usang. dengan guyuran mantra-mantra nyinyir generasi tua yang kolot.
Hendak kau apakan saja itu hakmu, meski dalam banyak hal aku selalu melihat sikap dan kegetimanganmu yang abu-abu. sebenarnya antara kita sudah terlacak
dari pemancar-pemancar dalam resahmu.
sebenarnya hanya itu yang ku ketahui. kupahami. Entah, selanjutnya
nasib bangsa ini kau yang pegang, seperti kuda-kuda yang gemerlap dan tak ada Kau menemaniku.
Menu
Puisi
(60)
Resensi
(19)
Opini
(17)
Sastra
(16)
Cermin
(15)
Menjadi guru
(13)
Teror
(9)
Sabda Pemilik Kampung
(8)