kau meledak lagi tuanku, memuat sepenggal asa
yang aku punya.
kau ledakkan lagi tuanku, memutus jalur-jalur
yang sudah terulur
kau ledak-ledak lagi tuanku, memupus senyum anak negeri
yang belajar berdiri
lalu kau meledek tuanku, melihat kami kehilangan jari
melihat kami berpupus mimpi
kau kapan meledak tuanku? mimpi kami terputus
Menu
Puisi
(60)
Resensi
(19)
Opini
(17)
Sastra
(16)
Cermin
(15)
Menjadi guru
(13)
Teror
(9)
Sabda Pemilik Kampung
(8)