Sore januari. Disela-sela takdir penciptaan. Hujan berhenti.
Oksigen-oksigen berderit berjejal menumpuk di cakrawala. Kemerahan.
Terbenam.
Bila boleh meminjam takdir, akan kutukar bola mataku
untuknya. Tapi jalan ini tidak mengenal bila, andai, kalau, dan
sejenisnya.
Mari berhenti meratapi takdir. Nasihat kaum bijak. Maka berhentilah. Nasihat pengikut kaum itu.
Dan, apapun itu, udara malam samar bergegas. Perlahan menghitam menuju dermaga.
#menjelangmalam sby-lumajang
Menu
Puisi
(60)
Resensi
(19)
Opini
(17)
Sastra
(16)
Cermin
(15)
Menjadi guru
(13)
Teror
(9)
Sabda Pemilik Kampung
(8)