secangkir kopi menemaniku sore ini
ada keraguan yang mengendap dalam senja itu
begitu juga wajahMu menjadi
kebiru-biruan seperti organ yang retak.
aku hanya memandang saja. berharap semuanya segera usai. dan
ketika genderang ditabuh
cairan kopi itu telah mengental
menyusun zigzag perasaan haru. sebuah
harmoni kurasa.
Menu
Puisi
(60)
Resensi
(19)
Opini
(17)
Sastra
(16)
Cermin
(15)
Menjadi guru
(13)
Teror
(9)
Sabda Pemilik Kampung
(8)