pelor panas mendesing
menghujam kata
muncrat darah
ah..............
jiwa hitam
kelam
tertimbun angkara
menggertak dalam setiap gerak
berkoar
ah......
wahai jiwa-jiwa yang mati
menangislah
oleh desingan pelor panas
di ubun-ubunmu
di matamu
dalam nafasmu
menggeletar
ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Menu
Puisi
(60)
Resensi
(19)
Opini
(17)
Sastra
(16)
Cermin
(15)
Menjadi guru
(13)
Teror
(9)
Sabda Pemilik Kampung
(8)